Skandal Penipuan Investasi Villa yang Menjerat Korban
Skandal Penipuan Investasi dugaan penipuan investasi yang melibatkan warga negara Rusia, Sergei Domogatskii, kini memasuki tahap penyidikan oleh Polda Bali. Pria yang dikenal publik sebagai “Mr. Terimakasih” itu diduga menawarkan investasi pembangunan vila dengan iming-iming keuntungan tinggi, namun proyek yang dijanjikan tidak pernah terealisasi sesuai rencana.
Dalam skema tersebut, para korban diminta menanamkan dana melalui perusahaan berbadan hukum Indonesia, namun sebagian proyek ternyata tidak memiliki izin dasar seperti izin pemanfaatan ruang maupun izin bangunan.
29 WNA Melapor dan Rugi Hampir Rp 80 Miliar
Polda Bali menerima sebanyak 30 laporan dari 29 warga negara asing yang mengaku menjadi korban. Nilai kerugian yang dikumpulkan dari seluruh laporan mencapai hampir Rp 80 miliar.
Sebagian korban mengungkapkan bahwa pembayaran dilakukan dalam bentuk mata uang kripto, sehingga penelusuran aliran dana menjadi semakin kompleks. Penyidik pun bekerja sama dengan pihak terkait untuk melacak transaksi yang dianggap mencurigakan.
Proyek Diduga Tanpa Izin dan Pembangunan Tidak Sesuai
Investigasi menunjukkan bahwa pembangunan vila tersebar di beberapa wilayah Bali. Di sejumlah lokasi, proyek diklaim sudah berjalan antara 20–30 persen. Namun, temuan lapangan menunjukkan bangunan tidak sesuai desain yang dijanjikan dan sebagian besar tidak didukung dokumen perizinan yang sah.
Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa proyek sengaja dikemas untuk menarik investor, sementara pelaksanaannya tidak pernah direncanakan secara serius.
Ada Dugaan TPPU Dalam Aliran Dana
Selain dugaan penipuan, penyidik juga menelusuri potensi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Hal ini karena sebagian transaksi investasi menggunakan aset kripto yang sulit dilacak dan menunjukkan pola perpindahan dana yang tidak biasa.
Otoritas terkait kini menganalisis berbagai dokumen pembayaran, rekening, serta alur pengiriman dana yang terindikasi disamarkan.
Terancam Pasal Berlapis
Sergei Domogatskii terancam dijerat pasal berlapis, mulai dari penipuan, penggelapan, hingga penyebaran informasi menyesatkan dalam transaksi elektronik. Jika unsur TPPU terbukti, hukumannya dapat bertambah berat.
Pihak kepolisian juga menyebut bahwa pemanggilan resmi terhadap terlapor akan dilakukan untuk mempercepat proses penyidikan.
Dampak Terhadap Iklim Investasi di Bali
Kasus ini memicu perhatian publik, terutama karena Bali merupakan salah satu pusat investasi properti terbesar bagi investor asing. Banyak pihak khawatir bahwa skandal seperti ini bisa merusak kepercayaan investor terhadap proyek properti di daerah wisata tersebut.
Meski begitu, aparat penegak hukum menegaskan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bentuk komitmen untuk menjaga transparansi dan keamanan investasi di Bali.
Penyidikan Terus Berlanjut
Hingga kini, penyidik terus mengumpulkan bukti tambahan dari dokumen transaksi, izin proyek, keterangan saksi, serta audit teknis di lokasi pembangunan. Korban berharap kasus ini segera mendapat kepastian hukum agar kerugian mereka dapat diproses sesuai aturan.